Ketika aku berulang tahun ayahku membelikan aku sebuah boneka, boneka itu sangat cantik dan aku sangat menyukainya, aku suka boneka itu karena boneka itu sangat mirip dengan wajah adikku. Aku bertanya tanya siapa yang membuat boneka, bahkan aku sempat bertanya kepada ayahku tapi ayahku hanya menjawab bahwa boneka itu dibuat oleh seorang pembuat boneka yang piawai, tapi ia tidak menyebutkan siapa nama pembuat boneka tersebut sehingga membuat aku semakin penasaran semaikin melihat wajah boneka itu semakin mebuat aku penasaran. Akupun bertanya kembali kepada ayahku kenapa boneka itu dibuat mirip dengan wajah adiku, tapi aku malah mendapatkan tatapan menakutkan dari ayahku, dan aku pun sudah tidak akan bertanya lagi kecuali mencari tahu sesuatu sendiri.
Dua hari setelah ulang tahunku aku melihat adikku selalu bermain dengan boneka dalam dikamarku dia tidak pernah meninggalkan boneka itu dia selalu membawa boneka itu, kemanapun dia pergi pasti dia membawa boneka tersebut, sampai suatu saat dimana aku muak dan mengambil boneka itu dari nya karena dia selalu bermain dengan boneka itu samapai lupa untuk makan.
adikku menangis, menangis begitu kencang bahkan iya membanting semua barang barang yang ada didalam rumah. Bahkan aku sebagai seorang kakak takut untuk mendekatinya, tapi aku tetap mencoba menenangkannya walaupun dari jarak yang jauh.
Semakin aku menenagkan dia semakin dia mendekatiku dengan tatapan mata yang tajam kepadaku sehingga terpaksa aku menjauh darinya, semakin aku menjauh semakin ia mendekat.
Dia mengikuti terus terus dan terus ketakutanku semakin bertambah aku mencoba mendekatinya dan bertanya. "ada apa denganmu?"
Dia hanya diam sambil senyum melihatku, perasaanku makin tidak enak seperti ada sesuatu yang ganjal akupun lari meninggalkanya aku mencari ibut dan bertanya kepada ibu, ibu pun hanya diam tanpa ada satu kata keluar dari mulutnya. Dan membuat perasaan ku samakin tidak enak bahkan ketakutan yang tak tertahankan ntah ayah juga kemana aku berasa tinggal dirumah tanpa penghuni.
Aku menaruh kecurigaan terhadap boneka tersebut semua ini berawal semenjak boneka itu diberikan kepadaku, ayahku hilang, adikku menggila, dan tak tahu apa yang terjadi pada ibuku.
Akupun berlari menuju kamar untuk mengambil boneka itu lalu membawa boneka tersebut ke dapur aku mengambil pisau, tiba tiba aku mendengar suara entah dari mana suara itu berasal suara itu menyuruhku untuk berhenti tapi aku tidak perduli. Sampai akhirnya boneka itu terpotong dan mengeluarkan darah, sampai saat itu aku tidak pernah melihat adikku, ayahku, bahkan ibuku.
Tapi entah kenapa aku merasa legah karena tidak ada yang menggangguku lagi.
No comments:
Post a Comment